Rabu, 04 Januari 2012

TUGAS UJIAN MATA KULIAH TEKHNOLOGI INFORMASI


Pada ujian mata kuliah Ti yang diajar oleh bapak Ristiawan, setiap mahasiswa di beri tugas untuk mencari jurnal mengenai “AQUACULTURE BIOINFORMATIC” dan kemudian meresum jurnal tersebut. Pada tugas kali ini saya mendapatkan jurnal berjudul PENGGUNAAN JENIS MEDIA KULTUR TEKNIS TERHADAP PRODUKSI DAN KANDUNGAN NUTRISI SEL Spirulina platensis, dimana didalam jurnal tersebut membahas kandungan nutrien dalam media kultur yang mempengaruhi kehidupan Spirulina platensis dan kandungan nutrisi dalam tubuh Spirulina platensis. Terdapat aspek biologis dalam jurnal tersebut dan juga membahas tentang kehidupan Spirulina platensis. Untuk melihat detail tentang jurnal yang saya bahas dapat dilihat pada link berikut

RESUMAN JURNAL
PENGGUNAAN JENIS MEDIA KULTUR TEKNIS TERHADAP
PRODUKSI DAN KANDUNGAN NUTRISI SEL Spirulina platensis

Budidaya  pakan alami mengalami kemajuan pesat, yang tadinya diperuntukkan bagi   dunia   perikanan tetapi    sekarang     telah   juga   untuk    farmasi, makanan tambahan dan kosmetik. Pakan alami berasal   dari   golongan  Cyanophyta (alga hijau biru) dari jenis Spirulina platensis. S.  platensis  mempunyai   kandungan   protein 60 – 71 %,  lemak 8   %,  karbohirdrat 16   %,   dan vitamin  serta  1,6  %   Chlorophyll-a, 18 %, Phycocyanin, 17 % β-Carote.
Nutrien  dalam media kultur sangat  penting untuk menjaga kuantitas, kualitas dan kestabilan produksi sel S. Platensis. Produktivitas sel S. platensis dipengaruhi faktor media, yaitu intensitas cahaya,   temperature, ukuran   inokulasi,  muatan  padatan  terlarut,  salinitas,   ketersediaan    makro dan   mikronutrien   (C,   N,   P,   K,  Na,   Cl, Ca, dan   Fe,   Zn, Co).
Media  Walne, TMRL , dan Zarrouk merupakan   media-media   yang   biasa digunakan   dalam   kultur massal   sel   mikroalgae. Untuk   alasan   itulah   perlu   dilakukan   penelitian terhada  penggunaan   ketiga   media tersebut dalam  kultur   S. platensis    untuk mengetahui  jumlah    peningkatan   produksi    dan komposisi   jenis  media   kultur   yang   terbaik   dari ketiga media tersebut. 
Kelimpahan sel S. platensis mengalami  kenaikan dari  hari  pertama kultur  sampai    hari  ke  7,  setelah   itu mengalami   penurunan   sampai   hari   ke   10.  Dari ketiga  jenis media  kultur semuanya mengalami puncak populasi pada hari ke-7. Nilai rata–rata kelimpahan sel S. platensis tertinggi terjadi pada perlakuan     W    (5,684    ±   0,019    log   sin/ml), kemudian  diikuti perlakuan T  (5,616   ± 0,038 log sin/ml), dan terendah pada perlakuan perlakuan Z (5,384 ± 0,086 log sin/ml).
Kandunga  proximat   untuk kandungan protein tertinggi  diperoleh   dari  perlakuan    W dengan   rata- rata   67,58,  kemudian   perlakuan T dengan rata-rata 67,03 dan yang terendah adalah perlakuan Z dengan rata-rata 66,81.  Dari penelitian terhadap 3 sampel media kultur tersebut didapatkan hasil bahwa media Walne merupakan media  yang terbaik untuk menumbuhkan sel maksimum  S. platensis  dan mengandung protein serta lemak yang lebih tinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar