Kamis, 29 Desember 2011

Tugas mata kuliah TI memposting ringkasan jurnal mengenai bioinformatic of aquaculture

Tugas mata kuliah tekhnologi informasi yang selanjutnya adalah memposting tentang ringkasan mengenai bioinformatic of aquaculture dari jurnal. Jurnal yang saya dapatkan untuk dijadikan bahan membuat tugas tersebut berjudul FENOTIPE KETURUNAN PERTAMA IKAN KOI HASIL HIBRIDASI (Phenotype of the First Generation of Koi Hibridization) dan untuk melihat lebih detail mengenai jurnal yang saya dapat  klik disini


Resuman dari jurnal tersebut adalah sebagai berikut:
FENOTIPE KETURUNAN PERTAMA IKAN KOI HASIL HIBRIDASI
Phenotype of the First Generation of Koi Hibridization

Perkawinan silang atau hibridisasi merupakan cara untuk mendapatkan lebih banyak keturunan. Pada ikan Koi (Cyprinus carpio L.), kombinasi warna yang diinginkan dapat diperoleh dengan cara melakukan persilangan ikan warna tertentu (ginogenesis).
Pemijahan ikan koi dilakukan secara buatan dengan menggunakan  rangsangan hormon (ekstrak kelenjar hipofisa atau ovaprim). Telur diperoleh dengan cara pengurutan.
Teknik ginogenesis yang diterapkan mengikuti metode  Sumantadinata & Carman (1997). Ikan koi yang digunakan untuk samp[el percobaan adalah ikan koi putih-merah atau kohaku, ikan koi merah hitam dan putih-hitam atau shiro-bekko. Sperma berasal dari ikan nilem (Osteochilus hasselti C.V) yang diradiasi dengan UV selama 1,5 menit dan kemudian digunakan untuk inseminasi telur ikan koi. Saat pembuahan dihitung dari saat larutan pembuahan dimasukkan kedalam mangkok yang telah berisi telur. Pada saat 2-3 menit setelah pembuahan, kejutan panas dilakukan dalam air bersuhu 40 0 C selama 1-1,5 menit. Telur ikan koi nyang telah mendapat perlakuaan kejutan panas ditetaskan dalam aquarium.
Persilangan antar ikan dilakukan dengan mencampur sebagian telur dari setiap jenis ikan koi yang dipijahkan dengan sperma ikan koi. Hasil persilangan menunjukkan hasil bahwa segresi warna terjadi secara acak. Persilangan koi yang menghasilkan keturunan dengan pola warna yang beragam menunjukkan bahwa baik induk betina maupun induk jantan sangat berperan dalam pewarisan warna terhadap keturunannya, dalam arti bahwa keturunan yang dihasilkan merupakan gabungan dari sifat kedua induknya.
Secara garis besar, warna yang terdapat pada keturunan yang diperoleh dari setiap hasil persilangan ikan koi dapat dibagi menjadi dua, yaitu warna polos (putih, merah, dan hitam) dan warna kombinasi (putih-merah, putih-hitam, merah-hitam,dan putih-merah-hitam). Ikan koi yang memilikiwarna kombinasi (lebih dari satu warna) lebih disukai konsumen daripada ikan koi berwarna polos. Hal ini akan berkaitan dengan nilai jual pada ikan koi, ikan koi dengan motif warna yang menarik harganya akan jauh lebih mahal. Koi yang memiliki warna kombinasi memiliki nilai ekonomis tinggi. Warna koi dianggap bagus adalah yang benar-benar cemerlang, batas antara warna-warnanya terlihat jelas tanpa ada gradasi serta pola warnanya simetris.

Jumat, 16 Desember 2011

Tugas TI

Jurnal yang saya dapa adalah berjudul PENERAPAN METODE PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK ANALISA PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN (Studi Kasus: Wilayah Kali Surabaya) 


Pertumbuhan penduduk dan pembangunan yang pesat akan mempengaruhi perubahan tatanan lingkungan, yaitu menurunnya kualitras lingkungan, degradasi lingkungan atau kerusakan lingkungan dan perubahan tata guna lahan. Penggunaan lahan pada wilayah DAS (Daerah Aliran Sungai) yang tidak sesuai dengan penataan ruang dapat memberikan dampak menimbulkan berbagai masalah yaitu terbentuknya lahan kritis dan pencemaran. Dampak tersebut seperti yang terjadi pada daerah aliran sungai Brantas, terutama di kali Surabaya yang mengalami pencemaran terberat. Analisis dengan metode inderaja (Pengindraan jarak jauh) dan monitoring kualitas air dengan SIG (Sistem informasi Geografis) merupakan langkah yang dapat digunakan untuk mengetahui seberapa jauh dampak yang ditimbulkan oleh perubahan lahan disekitar daerah aliran sungai terhadap tingkat pencemaran yang terjadi.
Penyusunan model hubungan dampak perubahan lingkungan terhadap tingkat pencemaran dilakukan berdasarkan analisis perubahan penggunaan lahan dan tingkat pencemaran pada tiap titik-titik pantau. Analisis dan bagan alir proses penelitian dilakukan melalui tahap: pemrosesan citra meliputi proses pengolahan  data satelit  Landsat TM, pengolahan peta landuse dengan metoda SIG, pengolahan analisis spasial  dan  analisis statistik, dilanjutkan dengan tahap. Proses analisis citra secara berjenjang yang ditujukan untuk mendapatkan informasi variabel-variabel yang dapat digunakan untuk menentukan jenis tutupan lahan hasil analisis citra.
Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:
1.      Perangkat keras : komputer; digitizer; plotter
2.      Perangkat Lunak:  Software Dimple 3.0 untuk pengolahan citra;  Arc View Spasial Analisis 3.1 untuk analisis data dan pemetaan/SIG;  Microsoft Office 97 untuk pengolahan database.
3.      Peralatan untuk pengumpulan data lapangan meliputi:  GPS (Global Positioning System) tipe Garmin  untuk menentukan koordinat titik kontrol geometri citra dan untuk mengetahui koordinat titik sampling contoh air  sungai;
4.      Peralatan laboratorium kualitas air (tipe  Horiba) berupa alat spektrofotometer untuk uji sampling sekali setiap bulan.
Metode Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis dapat digunakan sebagai alat bantu dalam melakukan analisis perubahan penggunaan lahan. Hasil analisis menentukan terjadinya perubahan lahan di wilayah Kali Surabaya. Penginderaan Jauh merupakan kemampuan memanipulasi, menganalisis dan menginterpretasi data citra satelit tentang fenomena yang ada di bumi  termasuk pesisir dan laut melalui program software tertentu untuk mendapatkan informasi yang lebih jelas dan mencakup wilayah yang luas.